Pendekatan Lapangan oleh Gunawan Yona I, S.Pi, MM

Abstrak
Rumput laut Gracilaria atau sango-sango merupakan salah satu komoditas penting dalam industri perikanan budidaya di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan metode pemilihan lokasi, teknik budidaya, dan prosedur panen Gracilaria berdasarkan praktik lapangan yang diterapkan oleh Bapak Gunawan Yona I, S.Pi., MM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif kualitatif melalui observasi langsung dan wawancara dengan petani binaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan lokasi yang tepat, penerapan teknik budidaya yang sesuai, dan prosedur panen yang benar dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas rumput laut hingga 20%. Pendekatan berbasis pengalaman lapangan terbukti efektif dalam mengatasi kendala teknis dan meningkatkan keberlanjutan usaha.
1. Pendahuluan
Rumput laut Gracilaria telah menjadi komoditas unggulan dalam industri perikanan budidaya di Indonesia. Permintaan pasar domestik dan ekspor yang tinggi menuntut kualitas dan kuantitas produksi yang stabil. Sulawesi Selatan, khususnya daerah pesisir seperti Malili, Bone, Takalar, Jeneponto,Maros dan Pangkep, memiliki potensi besar untuk pengembangan budidaya Gracilaria di tambak.
Meskipun potensi lahan cukup luas, tidak semua lokasi memiliki kondisi optimal untuk budidaya. Selain itu, metode budidaya yang tidak sesuai dan panen yang tidak tepat dapat menurunkan kualitas produk. Oleh karena itu, pemilihan lokasi, penerapan teknik budidaya yang tepat, dan prosedur panen yang sesuai sangat menentukan keberhasilan produksi.
Penelitian ini mendokumentasikan pendekatan praktis yang dilakukan oleh Bapak Gunawan Yona I, S.Pi., MM, seorang praktisi dan manajer purchasing di perusahaan eksportir rumput laut, yang telah berpengalaman dalam mendampingi petani untuk mengoptimalkan hasil budidaya.
2. Metodologi Penelitian
Jenis Penelitian: Deskriptif kualitatif dengan studi kasus.
Lokasi: Tambak-tambak budidaya di Kabupaten Malili, Bone, Takalar, Jeneponto,Maros dan Pangkep, Sulawesi Selatan.
Subjek: Bapak Gunawan Yona I, S.Pi., MM, 20 petani rumput laut, dan tim teknis lapangan.
Metode Pengumpulan Data:
- Observasi langsung
- Wawancara semi-terstruktur
- Dokumentasi foto dan video
Data dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Pemilihan Lokasi Budidaya Gracilaria
Berdasarkan pendekatan lapangan, kriteria lokasi yang dianjurkan meliputi:
- Kualitas air: Suhu air lebih dingin lebih baik untuk pertumbuhan. Suhu diatas 28 berdampak pada rumput kuning (layu)
- Kedalaman tambak: 40–80 cm saat pasang penuh.
- Sirkulasi air: Lancar, dengan saluran pemasukan dan pengeluaran yang baik.
- Substrat dasar: Lumpur berpasir dengan kandungan bahan organik sedang.
- Bebas dari polusi: Tidak dekat pembuangan limbah rumah tangga atau industri.
- Aksesibilitas: Dekat jalan atau titik pengumpulan untuk memudahkan distribusi.
Gunawan Yona menekankan pentingnya uji coba tebar bibit kecil sebelum memutuskan penggunaan lahan secara penuh.
3.2 Teknik Budidaya Gracilaria di Tambak
a. Persiapan Tambak
- Mengeringkan tambak 7–10 hari untuk membunuh hama.
- Membersihkan sisa lumpur berlebihan.
- Memperbaiki pintu air dan tanggul.
b. Pemilihan Bibit
- Untuk bibit yg segar, cabang banyak, cabang ujungnya lancip lancip dan tidak lemas.
- Bibit berasal dari lokasi yang terbukti produktif.
c. Penebaran Bibit
- Rekomendasi 100% Panen berhasil Diisi dengan 5 – 7 Ton/ Hektar.
- Sebar merata di seluruh permukaan tambak.
d. Pemeliharaan
- Penggantian air secara teratur setiap 3–7 hari.
- Pembersihan lumut dan gulma.
- Pemupukan organik atau anorganik sesuai kebutuhan, mengacu pada hasil uji kualitas air.
3.3 Teknik Panen Gracilaria
- Waktu panen 45–60 hari setelah tebar bibit.
- Panen dilakukan dengan mengangkat rumput laut secara hati-hati untuk menghindari kerusakan thallus.
- Pencucian di air bersih untuk menghilangkan lumpur dan kotoran.
- Penjemuran di atas para-para bambu atau jaring, tidak langsung di tanah, hingga kadar air ±12–15%.
- Penyimpanan di tempat kering dan berventilasi baik dan tertutup
Gunawan Yona menekankan bahwa penanganan pascapanen sangat berpengaruh pada kualitas ekspor, terutama kadar kotoran, warna, dan bau.
4. Kesimpulan
Pendekatan lapangan yang dilakukan oleh Bapak Gunawan Yona I, S.Pi, MM dalam budidaya Gracilaria di tambak menekankan pada tiga hal utama: pemilihan lokasi yang tepat, penerapan teknik budidaya sesuai kondisi setempat, dan prosedur panen yang benar. Penerapan metode ini terbukti meningkatkan hasil produksi dan kualitas produk, sekaligus memberikan dampak positif terhadap pendapatan petani.
5. Saran
- Pemerintah daerah lebih perhatikan petani rumput laut gracilarian karena selalu di anak tirikan,perlu bantuan pendalaman tambak yg sudah dangkal dan perbaikan pematang agar menunjang sarana panen
- Petani perlu mengikuti pelatihan teknik budidaya dan panen yang benar untuk menjaga kualitas.
- Perlu pengembangan kemitraan antara petani dan perusahaan untuk menjamin pasar.
