
Dalam era persaingan global, industri rumput laut, khususnya jenis Gracilaria atau sango-sango, tidak hanya dituntut menghasilkan dalam jumlah besar, tetapi juga menjaga kualitas agar memenuhi standar ekspor. Salah satu faktor kunci untuk mencapai kedua tujuan ini adalah penerapan pendekatan teknologi dalam proses panen.
Menurut Gunawan Yona I, S.Pi., MM, praktisi sekaligus pengamat budidaya rumput laut di tambak, teknologi dapat menjadi solusi untuk mengatasi berbagai kendala yang kerap dihadapi petambak, seperti kerusakan thallus akibat penanganan manual, waktu panen yang lama, dan kadar kotoran yang tinggi pada hasil panen.
Teknologi Panen: Dari Alat Sederhana hingga Otomatisasi
Pendekatan teknologi tidak selalu berarti menggunakan peralatan canggih. Dimulai dari modifikasi alat panen yang lebih ergonomis, penggunaan jaring pengangkat untuk meminimalkan gesekan dengan lumpur, hingga penerapan sistem conveyor sederhana untuk memindahkan hasil panen ke area pencucian.
Bagi tambak skala besar, integrasi mesin pencuci rumput laut dapat menghemat waktu sekaligus mengurangi risiko kontaminasi. Mesin ini mampu menghilangkan lumpur dan kotoran secara merata, sehingga warna dan bau rumput laut tetap terjaga.
Manfaat Pendekatan Teknologi
- Efisiensi Waktu dan Tenaga – Proses panen yang biasanya memakan waktu berhari-hari dapat dipangkas menjadi hitungan jam.
- Kualitas Lebih Terjaga – Minimnya kerusakan fisik thallus membuat hasil panen memenuhi kriteria ekspor.
- Pengurangan Kontaminasi – Proses pencucian dan penjemuran menjadi lebih higienis.
- Kuantitas Lebih Stabil – Kehilangan hasil panen akibat kesalahan teknis dapat diminimalkan.
Kombinasi Teknologi dan SDM Terampil
Gunawan Yona menegaskan bahwa teknologi tidak akan efektif tanpa dukungan SDM yang paham cara mengoperasikan dan merawat peralatan. Pelatihan kepada petambak menjadi bagian penting agar teknologi benar-benar membawa dampak positif.
“Teknologi hanyalah alat, yang membuatnya bermanfaat adalah orang yang menggunakannya. Dengan SDM terlatih, teknologi panen dapat meningkatkan daya saing rumput laut kita di pasar internasional,” ujarnya.
Langkah ke Depan
Implementasi teknologi panen diharapkan dapat menjadi standar baru di wilayah-wilayah penghasil rumput laut. Dengan dukungan pemerintah, investor, dan pelaku usaha, pendekatan ini bukan hanya meningkatkan produksi, tetapi juga membuka peluang ekspor dengan harga jual yang lebih baik.
