Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Rumput Laut Gracilaria lewat SDM yang Kompeten

Oleh Gunawan Yona I, S.Pi., MM

Makassar, 6 Agustus 2025
Dalam industri rumput laut Gracilaria (sango-sango), keberhasilan panen tidak hanya bergantung pada faktor alam, tetapi juga pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelolanya. Hal ini disampaikan oleh Gunawan Yona I, S.Pi., MM, praktisi dan manajer purchasing di perusahaan eksportir hasil laut, saat melakukan pendampingan kepada petani di Sulawesi Selatan.

Menurut Gunawan, SDM yang kompeten adalah kunci dalam menentukan kuantitas dan kualitas hasil budidaya. Mulai dari pemilihan lokasi, teknik budidaya, hingga proses panen, semua memerlukan pengetahuan teknis yang tepat.

Kualitas Dipengaruhi Langsung oleh Teknik Budidaya dan Panen

Rumput laut Gracilaria merupakan komoditas yang sangat sensitif terhadap perlakuan di lapangan. Kesalahan kecil dalam proses seperti penebaran bibit yang tidak merata, perawatan yang minim, hingga panen yang tidak sesuai waktu, dapat mengakibatkan:

  • Penurunan berat dan volume produksi
  • Pertumbuhan lumut dan epifit yang tinggi
  • Kualitas fisik menurun (warna gelap, kotor, dan berbau)
  • Harga jual turun di pasar ekspor

Oleh karena itu, Gunawan menekankan pentingnya membangun kapasitas teknis petani melalui pelatihan dan pendampingan berkala. Ia juga mendorong adanya kolaborasi antara pelaku industri, pemerintah daerah, dan kelompok tani untuk memperluas akses terhadap pengetahuan budidaya modern.

SDM Unggul, Produksi Naik hingga 25%

Dari hasil evaluasi di lapangan, petani yang telah mendapatkan pelatihan teknis budidaya dan panen mengalami peningkatan produktivitas hingga 20–25% per siklus panen. Kualitas rumput laut yang dihasilkan juga memenuhi standar ekspor, dengan kadar kotoran dan kadar air yang sesuai permintaan buyer luar negeri.

“Kami percaya bahwa investasi terbaik dalam sektor ini adalah pada manusia. Dengan SDM yang paham dan terampil, maka teknologi, sarana, dan alam yang baik akan bisa dimaksimalkan hasilnya,” tambah Gunawan.

Langkah Nyata: Pendampingan dan Kemitraan

Dalam rangka meningkatkan kompetensi petani, Gunawan bersama timnya telah menjalankan berbagai inisiatif, di antaranya:

  • Pelatihan teknis budidaya dan pascapanen
  • Simulasi panen tepat waktu dan pengeringan yang benar
  • Sistem penilaian mutu hasil panen
  • Kemitraan berkelanjutan antara perusahaan dan petani lokal

Program ini disambut baik oleh petani, karena tidak hanya meningkatkan penghasilan mereka, tetapi juga membuka akses langsung ke pasar ekspor melalui skema kemitraan yang saling menguntungkan.


Penutup

Ke depan, Gunawan berharap pendekatan berbasis SDM ini dapat diperluas ke lebih banyak wilayah sentra budidaya, tidak hanya di Sulawesi Selatan, tetapi juga di provinsi lainnya yang memiliki potensi tambak rumput laut.

“Bukan hanya soal panen banyak, tapi panen berkualitas. Dan itu hanya bisa dicapai kalau orang-orang yang mengelolanya paham, terlatih, dan diberdayakan,” pungkasnya.

Silahkan Bagikan

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top